sebuah penantian diantara persimpangan mungkin membuat kita menjadi sebuah sampah
sebuah sampah yang mungkin setiap orang dapat mencampakannya
sampahpun mungkin menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi makhluk lainnya....
luka lama kembali berdarah,......
aku hanya mampu berharap,........
kasih tuhan akan adatang,.....
aku tak mau membenci sesuatu yang mungkin pernah aku cintai,...
Monday, March 28, 2005
Saturday, March 26, 2005
kepada Aceh
Aadakah masih melagukan syair pujian agung saat setiap bait terbaca
ribuan puisi berserak di jalanan di puing-puing bangunan
di apung air di pelupuk mata saat setiap lagu beralun selarik luka kalbu menyala
merah magma meleleh tak terperi saat gempa dalam dada mengguncang jiwa merobek langit dengan tangisan dengan bau mayat menyengat kulit hingga remang oleh puisi
tanpa sajak tanpa kata-kata hanya desir angin serupa nafas hantu betapa ngeri betapa nyeri adakah setiap suap nasi terasa hambar kini ataukah makin lezat ditingkah gambar mayat mengapung di layar tivi
ribuan puisi berserak di jalanan di puing-puing bangunan
di apung air di pelupuk mata saat setiap lagu beralun selarik luka kalbu menyala
merah magma meleleh tak terperi saat gempa dalam dada mengguncang jiwa merobek langit dengan tangisan dengan bau mayat menyengat kulit hingga remang oleh puisi
tanpa sajak tanpa kata-kata hanya desir angin serupa nafas hantu betapa ngeri betapa nyeri adakah setiap suap nasi terasa hambar kini ataukah makin lezat ditingkah gambar mayat mengapung di layar tivi
Subscribe to:
Posts (Atom)