Yang pantas menyebut namaMU
Hanya mereka
Yang sanggup membangun rumah suciMU
Yang sanggup membeli kitab suciMU
Yang sanggup membayar zakat
Yang sanggup pergi ke tanah suci
Yang sanggup belajar ngaji
Yang pantas memujaMU
Hanyalah mereka
Yang berazaskan agamaMU
Yang berkampanye dengan ayat suciMU
Yang berseminar tentang PiagamMU
Yang demonstrasi membawa benderaMU
Yang pantas jadi pembelaMU
Hanya yang bisa meneriakkan namaMU
Kami tidak pantas
Kami tak bisa
Kami tak sanggup
Kami tak tahu apa-apa
Yang kami tahu hanya mencari sesuap nasi
Dan makan tanpa menyebut namaMu
Kami tak bisa mengaji
Kami hanya bisa mendengung
Mengharap belas kasihan
Kami tak bisa berteriak
Kami hanya bisa merintih
Karena perut melilit
Kami tak takut neraka
Kami tak takut dosa
Apa itu semua
Kami lebih takut mati kelaparan
Kami lebih takut mati kedinginan
Kami lebih takut mati kehausan
Ketika mereka bersembah sujud di rumahMu
Kami menengadahkan tangan di pintu gerbang
Ketika mereka demonstrasi
Membela benderaMu
Kami bergerombol membawa kaleng kecil
Berharap uang logam
Ketika mereka bertablig akbar
Kami berbaris
Sambil menggendong bayi kecil
Berharap limpahan rupiah
Ketika mereka berseminar
Tentang kemiskinan
Sambil makan berlimpah
Kami menunggu
Bekas sisanya
Kami tak bisa lagi mengingatMU
Yang kami tahu hanya mencari sesuap nasi
Dan makan tanpa menyebut namaMu
Kami tak bisa mengaji
Kami hanya bisa mendengung
Mengharap belas kasihan
Kami tak bisa berteriak
Kami hanya bisa merintih
Karena perut melilit
Kami tak takut neraka
Kami tak takut dosa
Apa itu semua
Kami lebih takut mati kelaparan
Kami lebih takut mati kedinginan
Kami lebih takut mati kehausan
Ketika mereka bersembah sujud di rumahMu
Kami menengadahkan tangan di pintu gerbang
Ketika mereka demonstrasi
Membela benderaMu
Kami bergerombol membawa kaleng kecil
Berharap uang logam
Ketika mereka bertablig akbar
Kami berbaris
Sambil menggendong bayi kecil
Berharap limpahan rupiah
Ketika mereka berseminar
Tentang kemiskinan
Sambil makan berlimpah
Kami menunggu
Bekas sisanya
Kami tak bisa lagi mengingatMU
jika sudah seperti ini siapa yang patut di salahkan
jawabannya ada dalam pola pikir kita =)
wasalam